MAKALAH
PERTAMBANGAN
Di Susun oleh :
Nama : Ari Prisma Ardiansyah
NPM : 17415708
Kelas : 2IB04
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO
MATA KULIAH : PENGANTAR LINGKUNGAN
DOSEN : ANDI ANSUR PRANATA MUHIBAH HADMAR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-nya
sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai “Industri dalam pertambangan”.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Andi Asnur Pranata selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
yang telah yang telah memberikan tugas ini. Saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saran serta kritik
yang dapat membangun dari pembaca sangat saya harapkan guna penyempurnaan pada
makalah selanjutnya.
Harapan saya semoga makalah ini bisa
membantu menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Demikian makalah ini saya buat, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Bekasi, 25 November 2016
Ari Prisma Ardiansyah
PERTAMBANGAN
1. Latar
Belakang
Pertambahan
penduduk yang cepat mempunyai implikasi pada berbagai bidang. Bertambahnya
penduduk yang cepat ini mengakibatkan tekanan pada sektor penyediaan fasilitas
tenaga kerja yang tidak mungkin dapat ditampung dari sektor pertanian. Maka
untuk perluasan kesempatan kerja, sektor industri perlu ditingkatkan baik
secara kualitas maupun kuantitas.peningkatan secara bertahap di berbagai bidang
industri akan menyebabkan secara berangsur-angsur tidak akan lagitergantung
kepada hasil prodiksi luar negeri dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Paradigma
pertumbuhan ekonomi yang dianut oleh pemerintah Indonesia memandang segala
kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia sebagai modal untuk menambah
pendapatan negara. Sayangnya, hal ini dilakukan secara eksploitatif dan dalam
skalayang masif Sampai saat ini, tidak kurang dari 30% wilayah daratan
Indonesia sudah dialokasikan bagi operasi pertambangan, yang meliputi baik
pertambangan mineral, batubara maupun pertambangan minyak dan gas bumi. Tidak
jarang wilayah-wilayah konsesi pertambangan tersebut tumpang tindih dengan
wilayah hutan yang kaya dengan keanekaragaman hayati dan juga wilayah-wilayah
hidup masyarakat adat.
Sumber daya
mineral seperti timbah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi dan
Iain-lain merupakan sumber daya alam yang tak terbaharui atau nonrenewable
resource, artinya sekali bahan galian ini dikeruk, maka tidak akan dapat pulih
atau kembali ke keadaan semula. Oleh karenanya, pemanfaatan sumberdaya mineral
ini haruslah dilakukan secara bijaksana dan haruslah dipandang sebagai aset
alam sehingga pengelolaannyapun harus juga mempertimbangkan kebutuhan generasi
yang akan datang. Perkembangan pertambangan di Indonesia dalam 25 tahun
terakhir mengalami peningkatan begitu pesat, meskipun tradisi pertambangan
masih baru tumbuh dan belum berakar di masyarakat. Oleh karena itu perlu
adanya perencanaan yang matang pada setiap pembangunan industri agar dapat
diperhitungkan sebelumnya segala pengaru aktifitas pembangunan industri
tersebut terhadap lingkungan yang lebih luas.
2. Studi
Pustaka
Studi
pustaka untuk makalah tentang pertambangan lingkungan adalah berisikan tentang
uraian-uraian yang berhubungan dengan tema pertambangan. Uraian-uraian tersebut
yang berhunbungan dengan pertambangan adalah tentang masalah lingkungan dalam
pembangunan pertambangan energi, cara pengelolaan pembangunan pertambangan,
kecelakaan di pertambangan, penyehatan lingkungan pertambangan, dan uraian
pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul. Berikut masing-masing
uraian tersebut akan dijelaskan seperti dibawah ini dengan masing-masing
sub-bab.
1.1 Masalah
Lingkungan Dalam Pembangunan Pertambangan Energi.
Menurut
jenis yang dihasilkan diIndonesia terdapat antara lain pertambangan minyak dan
gas bumi. Logam-logam mineral seperti timah putih, emas, nikel, tembaga,
mangan, air raksa, besi, belerang, dan lain-lain. Bahan organik seperti
batubara, yaitu: batu-batu berharga seperti berlian, intan dan lain-lain.
Untuk
menghindarkan terjadinya pencemaran dan gangguan keseimbangan ekosistem perlu
adanya pengawasan lingkungan terhadap :
a) Cara pengolahan pembangunan pertambangan
b) Kecelakaan dipertambangan
c) Penyehatan lingkungan pertambangan
d) Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul
1.2 Cara
Pengelolaan Pembangunan Pertambangan
Sumber daya
bumi ini di bidang pertambangan harus di kembangkan semaksimal mungkin untuk
tercapainya pembangunan dan untuk ini perlu adanya survey dan evaluasi yang
terintegrasi dari para ahli agar menimbulkan keuntungan yang besar dengan
sedikit kerugian baik secara ekonomi maupun secara ekologis.
1.3 Kecelakaan
di Pertambangan
Sekecil apapun kegiatan yang dapat mengakibatkan
kecelakaan harus diminimalisir. Bahaya-bahaya lain yang harus dikontrol untuk
mencegah kecelakaan, yaitu:
1. Bahaya pada peralatan yang :
a) tidak sesuai dan tidak memenuhi syarat
b) tidak aman
c) tidak tertutup tidak dilindungi.
2. Bahaya lingkungan :
a) becek, licin
b) kurang penerangan
3. Bahaya pekerja :
a) tidak memakai APD (alat pelindung diri)
b) tidak memperhatikan petunjuk
c) tidak peduli K3.
4. Bahaya kebakaran :
a) proses swabakar batubara,
b) ledakan debu batubara,
c) ledakan gas methan,
d) ledakan debu batubara dan gas methan,
e) hubungan
pendek arus listrik (koursleting).
1.4 Penyehatan
Lingkungan Pertambangan
Upaya yang
dilakukan dengan berbagai metode seperti ameliorasi, penggunaan bahan organik,
penggunaan mikroorganisme, dan penanaman covercrop.
1. Ameliorasi/remediasi
lahan
Upaya
pemberian masukan berupa kapur atau bahan organik ke atas permukaan lahan atau
ke dalam lubang tanam dengan tujuan untuk memperbaiki sifatfisika, kimiawi dan
biologi tanah. Ameliorasi Memiliki manfaat sebagai berikut:
a) Meningkatkan
pH tanah sehingga mendekatinetral
b) Menambah
unsur Ca dan Mg
c) Menambah
ketersediaan unsur hara, contohN,P
d) Mengurangi
keracunan Al, Fe dan Mn
e) Memperbaiki
kehidupan mikroorganisme.
2. Penggunaan
Bahan Organik
Bahan
organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang
atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi
maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia
heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya. Penggunaan
bahan organik memiliki manfaat sebagai berikut:
a) Stimulan
terhadap granulasi tanah,
b) Memperbaiki
struktur tanah menjadi lebih remah,
c) Meningkatkan
daya tanah menahan air sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan
temperatur tanah menjadi stabil,
d) Menetralisir
daya rusak butir-butir hujan,
e) Menghambat
erosi.
3. Penanaman Cover
Crop
Tanaman
kacang-kacangan penutup tanah/ Cover Crop adalah setiap
tanaman tahunan, dua tahunan, atau tahunan tumbuh sebagai monokultur (satu
jenis tanaman tumbuh bersama-sama) atau polikultur (beberapa jenis tanaman
tumbuh bersama-sama), untuk memperbaiki berbagai kondisi yang terkait dengan
pertanian berkelanjutan. Penggunaan Cover Crop memiliki
manfaat sebagai berikut:
a) Mengelola
kesuburan tanah
b) Memperbaiki
kualitas tanah
c) Memperbaiki
kualitas air
4. Pemanfaatan
Mikroorganisme
Fungi atau
jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang secara umum mendominasi (hidup)
dalam ekosistem tanah. Mikroorganisme ini dicirikan dengan miselium berbenang
yang tersusun dari hifa individual. Saat ini beberapa jenis fungi telah
dimanfaatkan untuk mengembalikan kualitas/kesuburan tanah. Hal ini karena
secara umum fungi mampu menguraikan bahan organik dan membantu proses
mineralisasi di dalam tanah, sehingga mineral yang dilepas akan diambil oleh
tanaman.
1.5 Pencemaran
dan Penyakit-Penyakit yang Mungkin Timbul
Penambangan
dapat menyebabkan kecelakaan-kecelakaan yang serius seperti
kebakaran-kebakaran, ledakan-ledakan, atau lorong-lorong galian yang rubuh yang
dapat menimbulkan dampak pada orang-orang yang bermukim di komunitas sekitar
tambang.Dampak dan bahaya yang mengancam kesehatan masih juga dirasakan di
tempat-tempat bekas daerah yang pernah ditambang, karena orang-orang dapat
terpapar limbah tambang dan bahan-bahan kimia yang masih melekat di tanah dan
di air.Pertambangan mengancam kesehatan dengan berbagai cara:
1. Debu,
tumpahan bahan kimia, asap-asap yang beracun, logam- logam berat dan
radiasi dapat meracuni penambang dan menyebabkan gangguan kesehatan
sepanjang hidup mereka. Kerusakan paru-paru yang diakibatkan debu dari batuan
dan mineral adalah suatu masalah kesehatan yang banyak ditemukan. Debu yang
paling berbahaya datang dari batubara, yang menyebabkan penyakit paru-paru
hitam (black lung diseases).Di samping itu debu dari silika
menyebabkan silikosis (silicosis) Gejala-gejala
paru-paru yang rusak. Debu dari pertambangan dapat membuat sulit
bernapas.Jumlah debu yang banyak menyebabkan paru-paru dipenuhi cairan dan
membengkak.Tanda-tanda dari kerusakan paru-paru akibat terpapar debu antara
lain:
a) napas
pendek, batuk-batuk, napas yang berdesah
b) batuk-batuk
yang mengeluarkan dahak kuning atau hijau (lendir dari paru-paru)
c) sakit leher
d) kulit
membiru dekat kuping atau bibir
e) sakit dada
f) tidak ada
nafsu makan
g) rasa lelah
2. Mengangkat
peralatan berat dan bekerja dengan posisi tubuh yang janggal dapat
menyebabkan luka-luka pada tangan, kaki, dan punggung.
3. Penggunaan
bor batu dan mesin-mesin vibrasi dapat menyebabkan kerusakan pada urat
syaraf serta peredaran darah, dan dapat menimbulkan kehilangan rasa, kemudian
jika ada infeksi yang sangat berbahaya seperti gangrene, bisa mengakibatkan
kematian.
4. Bunyi yang
keras dan konstan dari peralatan dapat menyebabkan masalah pendengaran,
termasuk kehilangan pendengaran.
5. Jam kerja
yang lama di bawah tanah dengan cahaya yang redup dapat merusak
penglihatan.
6. Bekerja di
kondisi yang panas terik tanpa minum air yang cukup dapat menyebabkan
stres kepanasan.Gejala-gejala dari stres kepanasan berupa pusing-pusing, lemah,
dan detak jantung yang cepat, kehausan yang sangat, dan jatuh pingsan.
7. Pencemaran
air dan penggunaan sumberdaya air berlebihan dapat menyebabkan banyak
masalah-masalah kesehatan
8. Lahan dan
tanah menjadi rusak, menyebabkan kesulitan pangan dan kelaparan
9. Pencemaran
udara dari pembangkit listrik dan pabrik-pabrik peleburan yang dibangun
dekat dengan daerah pertambangan dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang
serius
2. Mind Map
Pertambangan
adalah serangkaian kegiatan yang meliputi pekerjaan pencarian, penyelidikan,
penambangan, pengolahan, penjualan bahan galian hasil tambang yang memiliki
nilai ekonomis. Bahan galian sebagai objek pertambangan memiliki sifat utama
diantaranya tidak dapat diperbaharui, keterdapatannya tersebar di permukaan
bumi secara tidak merata seperti di hutan, persawahan, di sungai, di bawah
laut, di pegunungan sehingga sering menimbulkan masalah tumpang tindih
pemanfaatan lahan. Dalam skala besar usaha pertambangan mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Jangka waktu pengusahaan lama,
kecuali untuk tambang bahan galian golongan C.
2. Padat modal, sebagai contoh PT.
Newmont membutuhkan investasi sebesar USD 1,8 miliard.
3. Padat teknologi, membutuhkan
teknlogi tinggi dalam melakukan operasinya.
4. Beresiko tingggi terhadap
keselamatan kerja dan lingkungan.
Maka
pengelolaan tambang yang baik adalah dengan membangunnya dari awal dengan
sangat spesifik, dengan meminimalisir masalah lingkungan yang mungkin timbul
dari beroperasinya pertambangan tersebut. Cara pengelolaan tambang yang baik
dengan berpatokan kepada kaidah-kaidah pembangunan pertambangan yang memenuhi
standar Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia.
Kecelakaan yang mungkin terjadi juga dalam pertambangan juga harus
diminimalisir dengan cara mengoptimalkan Standar Operasional Prosedur terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk para pekerja, agar tidak menimbulkan
kerugiaan terhadap perusahaan ataupun diri sendiri pekerja. Penyehatan
lingkungan pertambangan juga dapat menjadi solusi terhadap kesehatan pekerja
dengan salah satu cara adalah penghijauan terhadap lingkungan pertambangan
dengan menanami pohon-pohon disekitar lingkungan pertambangan. Jika prosedur
pembangunan pertambangan sudah diikuti dengan baik, prosedur K3 sudah dilakukan
dengan optimal dan penyehatan lingkungan pun sudah dilaksanakan, maka
pencemaran ataupun penyakit yang mungkin timbul dari lingkungan pertambangan
dapat diminimalisir ataupun dihilangkan.
3. Contoh Kasus
dan Analisis
Pencemaran dalam lingkungan pertambangan dan sekitarnya bisa terjadi oleh
gas-gas, logam-logam atau senyawa-senyawa yang timbul dari proses penambangan.
Misal penambangan Mangan (Mn) mengandung resiko keracunan mangan dari tempat
penambangannya atau pun keracunan gas karbon Monoxide (CO) dari peralatan yang
dipakai. Jika senyawa-senyawa tersebut sudah menyatu dalam sistem sirkulasi
darah pekerja manusia, hemoglobin (Hb) darah akan cenderung mengikat dan
bereaksi dengan senyawa-senyawa tersebut karena minimnya kadar O2 di daerah
penambangan tersebut. Jika hemoglobin manusia lebih banyak mengikat senyawa
beracun tadi, maka akan menimbulkan kematian karena darahnya sudah
terkontaminasi dan jumlah O2 yang diperlukan untuk respirasi sudah sangat
minim.
Analisisnya adalah terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja agar lebih
ditingkatkan lagi dengan cara memperbaiki lagi prosedur K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) agar pekerja diberikan alat atau pelindung untuk tubuh maupun
pernafasan dengan standar alat kesehatan yang telah ditetapkan oleh lembaga
kesehatan dunia yaitu WHO (World Health Organization)
4. Daftar
Pustaka
Jurnal Pembangunan Pertambangan dan
Masalah Lingkungan Hidup, Dr. Rosmawaty Lubis, M.Si.
Surat Keputusan Menteri Pertambangan
dan Energi Republik Indonesia, Pedoman Teknis Penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Untuk Kegiatan Pertambangan dan Energi
http://www.slideshare.net/start_light99/pertambangan-111104041201-phpapp01.ppt
5. Mind Map