x iklan yt x

SELAMAT DATANG DI BLOG BUATAN SAYA, SEMOGA ANDA BERTAMBAH PENGALAMAN DENGAN DATANG KE BLOG SAYA dan BERITAHU TEMAN ANDA UNTUK MAMPIR JUGA YAH!!

Laman

apa yang anda cari?

Saturday, October 15

MAKALAH SDA

MAKALAH
SUMBER DAYA ALAM














NAMA                            : ARI PRISMA ARDIANSYAH
NPM                                : 17415708
TUGAS DIBERIKAN    : 8 Oktober 2016
TUGAS DIPUBLIKASI : 11 Oktober 2016

             


KEJURUAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016



PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
                Sebelum Kita membahas tentang Sumber daya alam, maka penulis akan memaparkan beberapa pengertian mengenai sumber, ada orang yang menamakannya sumber, adapula yang menamainya sumber daya, dan ada pula yang menyebut kekayaan alam, beragam istilat tersebut adalah suatu usaha untuk melahirkan pandangan (meng- indonesiakan) kata “natural wealth” yang asalnya dari bahasa inggris. Pengertian yang terkandung dibalik kata-kata yang berbeda tersebut ternyata juga tidak kalah serba ragamnya. Keserbaragamannya bahkan kadang-kadang seolah-olah mengingkari citra dalam kalimat sumber daya alam itu sendiri yang pada dasarnya bertujuan untuk merumuskan sesuatu dengan tepat, tunggal dan tidak bias.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga kekayaaan artinya adalah harta yang dimiliki seseorang atau organisasi, sedangkan alam adalah segala sesuatu yang ada dilangit dan dibumi disebut alam, jadi pada intinya sumber daya alam yaitu harta yang terpendam dalam bumi yang dapat kita cari untuk kita olah agar menjadi barang yang berguna ataupun menjadi yang bisa bermanfaat
Sumber daya alam sendiri sudah di pergunakan sejak zaman purbakala, terutama di indonesia bahkan sebelum seseorang tau dengan warna mereka sudah paham dengan apa yang namanya sumber daya alam, asal kita ketahui bahwa sumber daya alam yang mungkin di ketahui pada zaman tersebut masih berupa hal hal yang belum begitu mewah layaknya sekarang namun seperti beberapa yang kita ketahui seperti batu cincin, kayu, buah, hewan, tumbuhan semua itu hidup dialam dengan bebas sehingga zaman dahulu jelas sekali bahwa mereka masih memiliki ketrgantungan pada alam.
Dalam penulisan kali ini penulis akan menjelaskan tentang sumber daya alam saja tidak melampaui sejarah yang ada.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk :
1.      Melengkapi tugas Pengantar Lingkungan.
2.      Menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca tentang Sumber Daya Alam.

C. Ruang Lingkup
Adapun beberapa point yang akan saya sajikan dalam makalah tentang “Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan” ini, yaitu :
a)      Pengertian sumber daya alam
b)      Sumber daya alam di indonesia
c)      Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi
d)      Pemanfaatan sumber daya alam akan hayati dan non hayati
e)      Landasan kebijakan pengelolaan sumber daya alam
f)       Karakteristik ekologi sumber daya alam
g)      Daya dukung lingkungan
h)      Keterbatasan kemampuan manusia

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.

B.   Sumber daya alam di indonesia

Indonesia memiliki wilayah yang kaya akan sumber daya alam, baik jenis maupun jumlahnya. Menyadari akan hal tersebut, para orang-orang terdahulu telah menerapkan prinsip dasar pengelolaan sumber daya alam dalam konstitusi  negara yang tetap hingga sekarang, yaitu: Bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Kemudian, masalah-masalah SDA yang terjadi di Indonesia, seperti :
1.      Kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai).
Praktik penebangan liar dan konversi lahan menimbulkan dampak yang luas, yaitu kerusakan ekosistem dalam tatanan DAS. Kerusakan DAS tersebut juga dipacu oleh pengelolaan DAS yang kurang terkoordinasi antara hulu dan hilir serta kelembagaan yang masih lemah. Hal ini akan mengancam keseimbangan ekosistem secara luas, khususnya cadangan dan pasokan air yang sangat dibutuhkan untuk irigasi, pertanian, industri, dan konsumsi rumah tangga.

      2.      Terus menurunnya kondisi hutan.
Hutan merupakan salah satu sumber daya yang penting, tidak hanya dalam menunjang perekonomian nasional tetapi juga dalam menjaga daya dukung lingkungan terhadap keseimbangan ekosistem dunia. Di Indonesia tiap tahunnya jumlah hutan diperkirakan berkurang 3-5% per tahunnya.

      3.      Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak.
Kerusakan habitat ekosistem di wilayah pesisir dan laut semakin meningkat. Rusaknya habitat ekosistem pesisir seperti deforestasi hutan mangrove telah mengakibatkan erosi pantai dan berkurangnya keanekaragaman hayati (biodiversity). Erosi ini juga diperburuk oleh perencanaan tata ruang dan pengembangan wilayah yang kurang tepat.

      4.      Citra pertambangan yang merusak lingkungan.
Sifat usaha pertambangan, khususnya tambang terbuka, selalu merubah bentang alam sehingga mempengaruhi ekosistem dan habitat aslinya. Dalam skala besar akan mengganggu keseimbangan fungsi lingkungan hidup dan berdampak buruk bagi kehidupan manusia.Dengan citra semacam ini usaha pertambangan cenderung ditolak masyarakat. Citra ini diperburuk oleh banyaknya pertambangan tanpa ijin (PETI) yang sangat merusak lingkungan.

Dengan permasalahan-permasalahan di atas, sasaran pembangunan yang ingin dicapai (solusi) adalah membaiknya sistem pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup bagi terciptanya keseimbangan antara aspek pemanfaatan sumber daya alam sebagai modal pertumbuhan ekonomi (kontribusi sektor perikanan, kehutanan,pertambangan dan mineral terhadap PDB) dengan aspek perlindungan terhadapkelestarian fungsi lingkungan hidup sebagai penopang sistem kehidupan secara luas. Seluruh kegiatannya harus dilandasi tiga pilar pembangunan secara seimbang, yaitu menguntungkan secara ekonomi (economically viable), diterima secara sosial (socially acceptable) dan ramah lingkungan (environmentally sound). Prinsip tersebut harus dijabarkan dalam bentuk instrumen kebijakan dan peraturan perundangan lingkungan yang dapat mendorong investasi pembangunan jangka menengah di seluruh sektor dan bidang yang terkait dengan sasaran pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Solusi dalam mengatasi permasalahan bidang kehutanan adalah:
1. Tegaknya hukum, khususnya dalam pemberantasan pembalakan liar (illegal logging) dan penyelundupan kayu.
2.      Penetapan kawasan hutan dalam tata-ruang provinsi di kabupaten/kota.
3.      Penyelesaian penetapan kesatuan pengelolaan hutan.
4.      Optimalisasi nilai tambah danmanfaat hasil hutan kayu
5.      Penerapan iptekyang inovatif pada sektor kehutanan.

Lalu, solusi dalam mengatasi permasalahan bidang kelautan adalah :
1.      Membaiknya pengelolaan ekosistem pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil yang dilakukan secara lestari, terpadu, dan berbasis masyarakat.
2.      Serasinya peraturan perundangan yang terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut.
3.      Terselenggaranya desentralisasi yang mendorong pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang efisien dan berkelanjutan.
4.      Meningkatnya luas kawasan konservasi laut dan meningkatnya jenis/genetik biota laut langka dan terancan punah
5.      Meningkatnya upaya mitigasi bencana alam laut, dan keselamatan masyarakat yang bekerja di laut dan yang tinggal di pesisir dan pulau-pulau kecil.
6.      Terintegrasinya pembangunan laut, pesisir, dan daratan dalam satu kesatuan pengembangan wilayah

Kemudian, solusi dalam mengatasi permasalahan bidang pertambangan dan sumber daya mineral adalah :
1.      Optimalisasi peran migas dalam penerimaan daerah guna menunjang pertumbuhan ekonomi
2.      Meningkatnya cadangan, produksi, dan ekspor migas
3.      Meningkatnya investasi pertambangan dan sumber daya mineral dengan perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha
4.      Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk pertambangan
5.      Terjadinya alih teknologi dan kompetensi tenaga kerja
6.      Meningkatnya kualitas industri hilir yang berbasis sumber daya mineral
7.      Teridentifikasinya “kawasan rawan bencana geologi” sebagai upaya pengembangan sistem mitigasi bencana
8.      Berkurangnya kegiatan pertambangan tanpa ijin (PETI) dan usaha-usaha pertambangan yang merusak dan yang menimbulkan pencemaran
9.      Meningkatnya kesadaran pembangunan berkelanjutan dalam eksploitasi energi dan sumber daya mineral
Kesimpulan dari masalah SDA di Indonesia adalah yang terpenting dalam melestarikan sumber daya alam dilakukan eksplorasi yang tidak merusak lingkungan dan pelaksanaannya dilakukan secara lestari. Semua perbuatan akan membawa akibat di masa datang. Anugerah yang diberikan harus dijaga untuk kepentingan generasi berikutnya.


C.   Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi

Pengelolaan sumberdaya alam berkaitan dengan interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Hal itu mencakup rencana penggunaan lahan, pengelolaan air, konservasi keanekaragaman hayati, dan industri keberlanjutan, seperti pertanian, pertambangan, pariwisata, perikanan, dan kehutanan. Itu menunjukkan bahwa manusia dan mata pencahariannya masih bergantung pada kesehatan dan produktivitas lingkungan.

1.      Pengelolaan Sumberdaya Alam pada Sektor Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dan strategis, bukan hanya pada sektor pada sektor ekonomi tapi juga pada sosial dan politik.

Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara selama pemerintahan Orde Baru, disebutkan bahwa prioritas pembangunan nasional adalah pada sektor pertanian. Upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan sektor pertanian antara lain melalui peningkatan teknologi, penambahan input, maupun melalui kebijakan-kebijakan pemerintah.

Di Indonesia, peningkatan teknologi ditunjukkan dengan adanya revolusi hijau pada tahun 1960-1970-an. Perkembangan revolusi hijau terjadi sebagai akibat dari adanya interaksi atau hubungan yang erat antara pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Menurut Tlyy  perkembangan teknologi pada sektor pertanian meliputi proses mekanisasi dan penemuan varietas unggul.

Sumberdaya atau input yang digunakan dalam produk pertanian biasanya dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
a.             Sumberdaya internal (internal resources), sumberdaya ini merupakan sumberdaya yang berasal dari alam, seperti tanah, air, dan bibit.
b.             Sumberdaya eksternal (external resources), sumberdaya ini merupakan sumberdaya yang berasal dari luar atau selain sumberdaya alam, seperti traktor, pupuk, pestisida, dan bahan kimia lainnya.

Selain penggunaan teknologi dan penambahan input untuk meningkatkan produksi sektor pertanian, didukung pula oleh peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya. Di Indonesia, perkembangan sektor pertanian diawali dengan program intensifikasi pertanian.

2.      Pengelolaan Sumberdaya Alam pada Sektor Pertambangan
Tujuan pengelolaan sumberdaya alam pada sektor ini adalah untuk mencapai optimalisasi pemanfaatan sumber daya mineral, batubara, panas bumi dan air tanah melalui usaha pertambangan dengan prinsip good mining practice. Beberapa kegiatannya antara lain sebagai berikut :
a.             Penyusunan regulasi, pedoman teknis, dan standar pertambangan mineral dan batubara panas bumi dan air tanah.
b.             Pembinaan dan pengawasan kegiatan penambangan.
c.             Pengawasan produksi, pemasaran, dan pengelolaan mineral dan batubara, panas bumi dan air tanah.
d.             Evaluasi perencanaan produksi dan pemasaran mineral dan batubara, panas bumi dan air tanah.
e.             Evaluasi pelaksanaan kebijakan program pengembangan masyarakat di wilayah pertambangan.

3.      Pengelolaan Sumberdaya Alam pada Sektor Perikanan
Pengelolaan sumberdaya alam pada sektor perikanan bertujuan untuk mengelola dan mendayagunakan potensi sumber daya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil secara optimal, adil, dan lestari melalui keterpaduan antar berbagai pemanfaatan sehingga memberikan kontribusi yang layak bagi pembangunan nasional, pembangunan daerah, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Beberapa kegiatan pokoknya antara lain sebagai berikut :

a.             Perumusan kebijakan dan penyusunan peraturan dalam pengelolaan sumberdaya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil secara terintegrasi.
b.             Pengelolaan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil secara efisien, dan lestari berbasis masyarakat.
c.             Pengembangan sistem MCS (monitoring, controlling, and surveillance) dalam pengendalian dan pengawasan, termasuk pemberdayaan masyarakat dalam  sistem pengawasan.
d.             Penataan ruang wilayah laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil sesuai dengan daya dukung lingkungannya.
e.             Percepatan penyelesaian kesepakatan dan batas wilayah laut dengan negara tetangga, khususnya dengan Singapura, Malaysia, Filipina, Papua New Guinea, dan Timor Leste.

4.      Pengelolaan Sumberdaya Alam pada Sektor Kehutanan
Pengelolaan sumberdaya alam pada sektor kehutanan yang dilakukan oleh pemerintah ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi hutan secara lebih efisien, optimal, adil, dan berkelanjutan dengan mewujudkan unit-unit pengelolaan hutan produksi lestari dan memenuhi kaidah sustainable forest management (SFM) serta didukung oleh industri kehutanan yang kompetitif. Beberapa kegiatan pokok yang tercakup dalam program ini antara lain :

a.             Penetapan kawasan hutan.
b.             Penetapan kesatuan pengelolaan hutan khususnya di luar Jawa.
c.             Penatagunaan hutan dan pengendalian alih fungsi dan status kawasan hutan.
d.             Pembinaan kelembagaan hutan produksi.
e.             Pengembangan sertifikasi pengelolaan hutan lestari.
f.              Pengembangan hasil hutan non-kayu dan jasa lingkungannya.
g.             Konservasi sumber daya hutan


D.   Pemanfaatan sumber daya alam akan hayati dan non hayati

A. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
- sumber daya alam hayati / biotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup.
contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
- sumber daya alam non hayati / abiotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati.
contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain

B. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :
- sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable
yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan.
contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain
- sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable
ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
- Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.

C. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya
- sumber daya alam penghasil bahan baku
adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain
- sumber daya alam penghasil energi
adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.

E.   Landasan kebijakan pengelolaan sumber daya alam

Kondisi lingkungan hidup dari waktu ke waktu mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh tingkat pengambilan keputusan, kepentingan pelestarian sering diabaikan sehingga menimbulkan adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi juga menimbulkan konflik sosial maupun konflik lingkungan. Permasalahan yang terjadi tersebut memerlukan perangkat hukum perlindungan terhadap lingkungan hidup yang secara umum telah diatur dengan Undang-undang No.4 Tahun 1982.

Namun berdasarkan pengalaman dalam pelaksanaannya berbagai ketentuan tentang penegakan hukum sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Lingkungan Hidup, maka dalam Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup diadakan berbagai perubahan untuk memudahkan penerapan ketentuan yang berkaitan dengan penegakan hukum lingkungan yaitu Undang-undang No 4 Tahun 1982 diganti dengan Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan kemudian diatur lebih lanjut dalam peraturan pelaksanaanya. Undang-undang ini merupakan salah satu alat yang kuat dalam melindungi lingkungan hidup dan ditunjang dengan peraturan perundang-undangan sektoral. Hal ini mengingat Pengelolaan Lingkungan hidup memerlukan koordinasi secara sektoral dilakukan oleh departemen dan lembaga pemerintah non-departemen sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing, seperti Undang-undang No. 22 Th 2001 tentang Gas dan Bumi, UU No. 41 Th 1999 tentang kehutanan, UU No. 24 Th 1992 tentang Penataan Ruang dan diikuti pengaturan lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah maupun Keputusan Gubernur.

Peranan pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang dibuat
Pemanfaatan SDA secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek pelestariannya dapat meningkatkan tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan hidup yang pada akahirnya akan mengancam swasembada atau kecukupan pangan semua penduduk di Indonesia. Oleh karena peran pemerintah dalam memberikan kebjakan tentang peraturan pengelolaan SDA menjadi hal yang penting sebagai langkah menjaga SDA yang berkelanjutan.

Kebijakan yang di buat oleh pemerintah tidak hanya ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut dari pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar kebijakan tersebut diterapkan sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam bidang lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari pemerintah pusat kepada daerah:
• Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.
• Memerlukan peranan lokal dalam mendesain kebijakan.
• Membangun hubungan interdependensi antar daerah.
• Menetapkan pendekatan kewilayahan.

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2004 dengan PP No. 25 Tahun 2000, Pengelolaan Lingkungan Hidup lebih diprioritaskan di Daerah, maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Program itu mencakup :
1. Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi, serta penguatan sistem informasi. Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup, baik berupa infrastruktur data spasial, nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah.
1. Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam.
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan, laut, air udara dan mineral. Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya, sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan. Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
2. Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup.
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan, serta kegiatan industri dan transportasi. Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan.
3. Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum, perangkat hukum dan kebijakan, serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan. Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten.
4. Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan.

F.    Karakteristik ekologi sumber daya alam

1. Secara astronomis, Indonesia terletak di daerah tropik dengan curah hujan tinggi menyebabkan aneka ragam jenis tumbuhan dapat tumbuh subur. Oleh karena itu Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan.
2. Secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan jalur pergerakan lempeng tektonik dan pegunungan muda menyebabkan terbentuknya berbagai macam sumber daya mineral yang potensial untuk dimanfaatkan.
3. Wilayah lautan di Indonesia mengandung berbagai macam sumber daya nabati, hewani, dan mineral antara lain ikan laut, rumput laut, mutiara serta tambang minyak bumi.

Persebaran Sumber Daya Alam
Hayati teridiri dari sumber daya alam hewani dan nabati yang tersebar didarat dan laut selain hutan yang luas, Indonesia memiliki perkebunan dan pertanian tersebar hampir di seluruh Indonesia.

Jumlah dan kualitas sumber daya alam sangat banyak dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia selain itu kualitasnya pun sangat bagus sehingga dapat diekspor di berbagai negara sehingga dapat memenuhi devisa negara.

Jenis sumber daya alam yang diekspor seperti minyak bumi, gas alam dan bahan tambang lainnya serta hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata selain itu hasil industri juga dapat diekspor keluar negeri.

G.  Daya dukung lingkungan

A. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
- sumber daya alam hayati / biotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup.
contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
- sumber daya alam non hayati / abiotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati.
contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain

B. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :
- sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable
yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan.
contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain
- sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable
ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
- Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.

C. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya
- sumber daya alam penghasil bahan baku
adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain
- sumber daya alam penghasil energi
adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.

H.  Keterbatasan kemampuan manusia


Pencemaran
Terjadi karena ulah manusia sendiri yang menyebabkan berubahnya keadaan alam karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur baru sehingga menyebabkan berbagai jenis pencemaran seperti :
1. Pencemaran udara : hasil limbah industri, limbah pertambangan, asap rokok, asap kendaraan bermotor karena mengeluarkan karbon monoksida, karbon dioksida, belerang dioksida yang menyebabkan udara tercemar dan susah bernafas.
2. Pencemaran suara-suara dapat ditimbulkan dari bisingnya suara mobil, kereta api, pesawat udara dan jet.
3. Pencemaran air dari pembuangan sisa-sisa industri secara sembarangan bisa mencemarkan sungai dan laut.
4. Pencemaran tanah.

Pencemaran dapat dicegah dengan tidak membuang limbah sembarangan seperti pabrik-pabrik yang selalu membuang limbah, mengurangi kendaraan berasap dan mengurangi kebisingan yang ada dan banyak lagi yang lain.

Mengatasi pencemaran
a. Dengan mengadakan penghijauan dan reboisasi, usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah dan udara.
b. Dengan membuat sengkedan pada lahan yang miring untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah yang berbukit-bukit dan miring.
c. Pengembangan daerah aliran sungai merupakan daerah peta terhadap kerusakan dan pencemaran karena sering terjadi pengikisan lapisan tanah oleh aliran sungai.
d. Pengelolaan air limbah
- dengan pengaturan lokasi industri agar jauh dari pemukiman penduduk
- mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor
- industri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang peralatan pengendali pencemaran air.
e. Penertiban pembuangan sampah dengan cara sebagai berikut :
1. dibakar
2. untuk makan ternak
3. untuk biogas
4. untuk bahan pupuk
f. Dengan mengadakan daur ulang terhadap bahan-bahan bekas dan sampah organik.

Apabila hal ini tidak segera dilakukan, sumber daya alam Indonesia semakin lama akan tergerus habis dinikmati oleh pihak asing. Sementara Indonesia hanya menjadi penonton di negeri sendiri melihat pihak asing menikmati hasil bumi Indonesia. Seharusnya Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri, mempertahankan kedaulatan dalam penguasaan sumber daya alam yang ada. Mungkin tidak seratus persen penuh sumber daya alam dikuasai oleh pemerintah, tetapi setidaknya ada pihak swasta yang berasal dari kepemilikan masyarakat (domestik) yang diberikan kesempatan mengelola sumber daya alam tersebut. Tentu manfaatnya akan lebih terasa bagi masyarakat dibandingkan pemerintah menjual aset negara kepada perusahaan asing. Dengan begitu pemerintah dapat mengembalikan amanat konstitusi yang tercantum dalam pasal 33 UUD 1945 khususnya tentang pengelolaan sumber daya alam Indonesia. Karena Rakyat tidak pernah merasakan merasakan hasil pertambangan dari Freeport, Chevron maupun perusahaan swasta asing lainnya, hanya sebagian kecil kelompok yang menikmatinya termasuk elit politik setempat dan terutama investor asing itu sendiri. Penduduk setempat belum tentu menikmati hasil tambang karena mereka tidak memiliki modal ataupun pegetahuan yang cukup. Jadi, keberadaan mereka di negeri ini menyimpang dari amanat konstitusi pasal 33 dan UUPA dimana, reformasi agraria menjadi kerangka pembangunan ekonomi nasional.


DAFTAR PUSTAKA

1.       Andrian. “Sumber Daya”. April 2015.                                                
2.      “alam dan sumbernya”. Maret 2011.
3.      Ayu. “alam serta kekayaannya”. 26 Maret 2015.
4.      Friani. “sumber daya alam dan ekonomi”. Oktober 2012.
5.       Intan. “alam dan lingkungan”. 12 Maret 2015.
6.      Madya,dkk. “makalah mengenai alam dan SDA Maret 2012.
7.      “Pengertian Dan Definisi Dari sumber”. Desember 2014.



Tuesday, October 11

MAKALAH ASAS-ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN

MAKALAH
ASAS-ASAS PENGETAHUAN 
LINGKUNGAN

  
 






NAMA                           : ARI PRISMA ARDIANSYAH
NPM                               : 17415708
TUGAS DIBERIKAN    : 8 Oktober 2016
TUGAS DIPUBLIKASI : 11 Oktober 2016

              


KEJURUAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum kita membahas tentang Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan, maka penulis akan memaparkan pengertian tentang ilmu. Ada orang yang menamakannya ilmu, ada yang menamainya ilmu pengetahuan, dan pula ada yang menyebutnya sains. Keberagaman istilah tersebut adalah suatu usaha untuk melahirkan padanan (meng-Indonesiakan) kata science yang asalnya dari bahasa Inggris. Pengertian yang terkandung dibalik kata-kata yang berbeda tersebut ternyata juga tidak kalah serba ragamnya. Keserbaragamannya bahkan kadang-kadang seolah-olah mengingkari citra ilmu pengetahuan itu sendiri yang pada dasarnya bertujuan untuk merumuskan sesuatu dengan tepat, tunggal dan tidak bias.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga ilmu artinya adalah pengetahuan atau kepandaian. Dari penjelasan dan beberapa contohnya, maka yang dimaksud pengetahuan atau kepandaian tersebut tidak saja berkenaan dengan masalah keadaan alam, tapi juga termasuk “kebatinan” dan persoalan-persoalan lainnya. Sebagaimana yang sudah kita kenal mengenai beberapa macam nama ilmu, maka tampak dengan jelas bahwa cakupan ilmu sangatlah luas, misalnya ilmu ukur, ilmu bumi, ilmu dagang, ilmu hitung, ilmu silat, ilmu tauhid, ilmu mantek, ilmu batin (kebatinan), ilmu hitam, dan sebagainya (Anonim, 2001).
Kata ilmu sudah digunakan masyarakat sejak ratusan tahun yang lalu. Di Indonesia, bahkan sebelum ada kata ilmu sudah dikenal kata-kata lain yang maksudnya sama, misalnya kepandaian, kecakapan, pengetahuan, ajaran, kawruh, pangrawuh, kawikihan, jnana, widya, parujnana, dan lain-lain. Sejak lebih dari seribu tahun yang lampau nenek moyang bangsa kita telah menghasilkan banyak macam ilmu, contohnya kalpasastra (ilmu farmasi), supakasastra (ilmu tataboga), jyotisa (ilmu perbintangan), wedastra (ilmu olah senjata), yudanegara atau niti (ilmu politik), wagmika (ilmu pidato), sandisutra (sexiology), dharmawidi (ilmu keadilan), dan masih banyak lagi yang lainnya (Mulyo, 2011).
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi (Peursen, 2008).
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat (Peursen, 2008)
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu (Peursen, 2008).
1)      Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2)      Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3)      Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4)      Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk :
1.      Melengkapi tugas Pengantar Lingkungan.
2.      Menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca tentang asas-asas pengetahuan lingkungan.

C. Ruang Lingkup
Adapun beberapa point yang akan saya sajikan dalam makalah tentang “Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan” ini, yaitu :
A.     Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan secara umum
B.     Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan menurut para ahli
C.     Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkugan
D.     Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan


PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan secara umum
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Sangat diperhatikan dengan hubungan energi dan menemukannya kembali kepada matahari kita yang merupakan sumber energi yang digunakan dalam fotosintesis
Habitat (berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti menempati) adalah tempat suatu spesies tinggal dan berkembang. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan paling tidak lingkungan fisiknya di sekeliling populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Dalam ilmu ekologi, bila pada suatu tempat yang sama hidup berbagai kelompok spesies (mereka berbagi habitat yang sama) maka habitat tersebut disebut sebagai biotop. Bioma adalah sekelompok tumbuhan dan hewan yang tinggal di suatu habitat pada suatu lokasi geografis tertentu.

Pembagian Ekologi Menurut Habitatnya :
·         Ekologi perairan tawar
Hanya 3% air di permukaan bumi ini adalah air tawar. Sebagian besar dapat membeku dalam glasier dan es atau terbenam dalam akuifer. Sisanya terdapat dalam danau, kolam, sungai, dan aliran.
Perairan tawar kebanyakan berupa perairan pedalaman. Susunan dan kadar garam terlarutnya relative rendah atau dapat diabaikan. Ekosistem perairan tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu air tawar mengalir (lotik) dan air tawar diam (lentik). Air tawar mengalir terdiri dari air bergerak yang mengalir terus-menerus ke arah tertentu, termasuk semua sungai dan aliran dengan segala ukuran. Sedangkan perairan tawar lentik terdiri dari air tergenang, seperti danau, kolam, dan rawa.
o   Perairan Lotik
Perairan mengalir mempunyai corak tertentu yang secara jelas membedakannya dengan perairan tergenang. Sejumlah tumbuhan terdapat terbatas pada air yang mengalir. Tumbuhan tersebut mencakup spesies ganggang merah dan paku air. Ada juga tumbuhan bunga yang khas pada air mengalir, yang secara teratur berkembang biak dengan biji. Hewan air mengalir mencakup siput air tawar, hydroid, lintah, dan larva lalat hitam.
Beberapa corak penting pada habitat air mengalir atau tepian air, dapat dijelaskan dalam suatu perbandingan dengan keadaan air tergenang.
1.      Pada air mengalir, alirannya sering bergolak-galik, tetapi dalam air tergenag alirannya, kalau ada, sangat lamban.
2.      Dalam air mengalir pelapisan sangat jarang terjadi.
3.      Hubungan antara kepekatan air dan suhu tak bersangkut paut karena arus yang bergolak.
4.      Pada air mengalir jarang terjadi deoksigenasi. Tetapi pada air tergenang adalah lazim terjadi.
5.      Penumpukan gas seperti karbondioksida dan hidrogensulfida pada air mengalir sangat kecil atau minimum.
6.      Tumbuhan mengakar tak banyak ditemukan di dalam air mengalir karena terganggu oleh penghanyutan.
7.      Plankton tak dapat berkembang subur dalam air mengalir. Plankton yang lazim ditemukan adalah diatom dan rotifer.
o   Perairan lentik
Tubuh air tawar tergenang yang besar tidak terpengaruh oleh perubahan besar dalam suhu. Air tawar tergenang terdiri dari tiga jenis berdasarkan keadaan haranya, yaitu Oligotrofik, yang miskin hara dan humus;Distrofik, yang miskin hara tetapi kaya humus; dan Eutrofik, yang airnya kaya hara dan humus.
Komponen biotik dalam ekosistem perairan tawar
Tumbuhan air tawar dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
1)      Jenis tumbuhan merapung. Mencakup ganggung apung renik Lemna, Wolfia, Salvinia, tumbuhan selada air, dan eceng gondok.
2)      Jenis daun merapung. Tumbuhan ini berakar tetapi tangkai daunnya memanjang sampai ke permukaan air. Contohnya seperti teratai.
3)      Jenis timbul. Tumbuhan ini berakar, sebagian batang mencuat ke atas air. Misalnya, Thypa dan Phragmites.
4)      Jenis terendam. Jenis ini merupakan yang paling khas, seperti Cerathopyllum demersum, Myriophyllum, maupun spesies Chara.
·         Ekologi laut
Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air laut. Berikut penjelasan tentang ekologi laut.
Laut
Habitat air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas yang tinggi dengan ion Cl- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termocline.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.

     I.            Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.
                     o) Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
                     o) Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai 
                         bagian dasar dalamnya ± 300 meter.
                     o) Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
                     o) Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai
                         (1.500-10.000 m).
                            II.            Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut :
  • Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m.
  • Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.
  • Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
  • Abisal pelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000m tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.
  • Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.

Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.
·         Ekologi darat
Ekologi darat mempelajri tentang ekosistem darat. Ekosistem darat mempunyai kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan ekosistem laut, karena kemungkinan organisme untuk hidup dan berkembangbiak pada ekosistem darat lebih lebar. Sebab, distribusi oksigen dan sinar matahari lebih banyak.
 Pada Ekosistem darat terdapat beberapa jenis dari bentuk tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, yaitu : pohon, liana, epifit, shrubs, herba, dan tumbuhan taliod. Sedangkan pada jenis adaptasi hewan vertebrata darat ada bermacam-macam. Yaitu :
v  Herbivora
Terdapat tiga jenis, yaitu : Ground-dwelling, Arboreal seperti Macaca fascicularis, dan Aerial seperti Burung dan hewan-hewan terbang lainnya. Pada Ground-dwelling terbagi lagi menjadi empat, yaitu : Cursorial (berlari) seperti rhea dan emu, Saltatory (melompat) seperti kangguru, Graviportal (berat badan) seperti penyu dan gajah, dan Forsial seperti kodok dan katak.
v  Karnivora
Pada karnivora terbagi menjadi empat juga. Ketiganya sama dengan Herbivora, tetapi karnivora tidak Arboreal dan diganti Amphibious. Contoh pada Ground –dwelling adalah seperti cecak, kucing, beruang ular dan lain sebagainya. Contoh pada Aerial adalah beberapa burung, kelelawar, elang dan lain sebagainya. Contoh pada Fossorial seperi beberapa jenis ular, da contoh pada Amphibious seperti Alligator sp dan katak.

Menurut Garis Taxonomi
Ă˜ Ekologi Tumbuhan
Secara umum, ada dua sudut pandang dalam mempelajari ekologi tumbuhan yakni sinekologi atau ekologi komunitas dan juga Autekologi atau ekologi spesies.
Ă¼  Sinekologi
Disebut juga dengan ekologi komunitas dimana pokok kajian para ilmuan berada pada tingkat komunitas. Sinekologi tumbuhan ini juga bersinonim dengan Geobotani, Ilmu Ekologi Vegetasi, Fisiologi dan masih banyak lagi lainnya. Dengan sudut pandang sinekologi ini, seseorang berusaha mengkaji komunitas tumbuhan yakni:
Sosiologi tumbuhan, yaitu penggambaran juga pemetaan tipe vegetasi dan juga jenis vegetasi tumbuhan.
Komposisi penyusun juga struktur komunitas tumbuhan.
Mengamati dinamika komunitas yang mencakup banyak proses seperti transver nutrient juga energi di antara anggota, interaksi di antara anggota, simbiosis, suksesi, proses dan masih banyak lagi lainnya. Contoh sinekologi adalah mempelajari hutan gambut, suaka margasatwa, hutan rawa, hutan alam, hutan payau dan masih banyak lagi lainnya.
Ă¼  Autekologi
Merupakan sudut pandang ekologi tumbuhan dimana yang menjadi kajian utama adalah pola adaptasi dari spesies atau populasi tumbuhan dengan lingkungan sekitarnya. Adapun sub-divisi autekologi antara lain demakologi, ekologi populasi, demografi, ekologi fisiologi, ekofisiologi, juga genekologi. Contoh autekologi adalah studi mengenai jenis mikroza dan pengaruhnya terhadap perkembangan pinus dan masih banyak lagi lainnya. Selain mempelajari pengaruh, autekologi ini juga membaca pola-pola adaptasi pohon pinus dengan habitat atau lingkungan sekitarnya.
Ă˜  Ekologi Vertebrata
Ilmu yang mempelajari sistem kehidupan hewan yang termasuk jenis vertebrata. Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, "lintah laut", atau hagfish), amfibia,reptilburung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.
Ă˜  Ekologi Serangga
Ilmu yang mempelajari tata kehidupan daripada serangga.
Ă˜  Ekologi Jasad Renik
Jasad renik atau mikro organisme adalah mahluk hidup yang terdiri dari satu atau beberapa kumpulan sel dengan ukuran beberapa mikron (1 mikron = 0,001 mm). Dikarenakan ukurannya yang teramat kecil maka mahluk ini hanya bisa dilihat melalui mikroskop elektron. Jasad renik tidak hanya berbentukbakteri, tetapi juga berbentuk kapang atau jamurkhamir(yeast) , protozoa, danvirus.
Setiap proses penguraian yang dilakukannya bisa mengakibatkan berbagai perubahan baik secara kimia maupun fisika. Karena itu, jasad renik dinyatakan baik jika perubahan hasil karyanya menguntungkan (misalnya dalam proses fermentasi) dan ia dinyatakan jahat apabila perubahan tersebut merugikan, contohnya saat makanan menjadi busuk.
Sebelum mengetahui apa itu ilmu lingkungan? Kita ketahui terlebih dahulu pengertia dari pada lingkungan itu sendiri.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang (Kusuma, 2009).
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (Anonim, 1997). Menurut UU No. 32 tahun 2009, Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (Anonim, 2009)
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu (Anonim, 1997):
a)      Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
b)      Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
c)      Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
Ilmu lingkungan adalah ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas,yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan adalah ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya.
Ilmu lingkungan (environmental science atau envirology) adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup. Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh.
Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu (terutama ekologi, ilmu lainnya: biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu tanah, geografi, demografi, ekonomi dan sebagainya), yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.
Ilmu Lingkungan merupakan salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai suatu poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.
Asas di dalam suatu ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih spesifik. Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui oleh segolongan ilmuwan tertentu saja, karena asas ini hanya merupakan penyamarataan secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi yang lebih terbatas, sehingga terkadang asas ini menjadi bahan pertentangan.
Namun demikian sebaliknya apabila suatu asas sudah diuji berkali-kali dan hasilnya terus dapat dipertahankan, maka asas ini dapat berubah statusnya menjadi hukum. Begitu pula apabila asas yang mentah dan masih berupa dugaan ilmiah seorang peneliti, biasa disebut hipotesis Hipotesis ini dapat menjadi asas apabila diuji secara terus menerus sehingga memperoleh kesimpulan adanya kebenaran yang dapat diterapkan secara umum. Untuk mendapatkan asas baru dengan cara pengujian hipotesis ini disebut cara induksi dan kebanyakan dipergunakan dalam bidang-bidang biologi, kimia dan fisika. Disini metode pengumpulan data melalui beberapa percobaaan yang relatif terbatas untuk membuat kesimpulan yang menyeluruh. Sebaliknya cara lain yaitu dengan cara deduksi dengan menggunakan kesimpulan umum untuk menerangkan kejadian yang spesifik. Asas baru juga dapat diperoleh dengan cara simulasi komputer dan penggunaan model matematika untuk mendapatkan semacam tiruan keadaan di alam (mimik). Cara lain juga dapat diperoleh dengan metode perbandingan misalnya dengan membandingkan antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Cara-cara untuk mendapatkan asas tersebut dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya.
Asas di dalam suatu ilmu yang sudah berkembang digunakan sebagai landasan yang kokoh dan kuat untuk mendapatkan hasil, teori dan model seperti pada ilmu lingkungan. Untuk menyajikan asas dasar ini dilakukan dengan mengemukakan kerangka teorinya terlebih dahulu, kemudian setelah dipahami pola dan organisasi pemikirannya baru dikemukakan fakta-fakta yang mendukung dan didukung, sehingga asas-asas disini sebenarnya merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain (sesuai dengan urutan logikanya).

B. Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan menurut para ahli
Untuk lebih memahami tentang ekologi berdasarkan pendapat para ahli:
Menurut website carryinstitute.org, bahwa pengertian ekologi adalah studi ilmiah tentang proses-proses yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan organisme, interaksi yang ada pada organisme dan interaksi antara organisme dan transformasi serta aliran energi dan materi.
The scientific study of the processes influencing the distribution and abundance of organisms, the interactions among organisms, and the interactions between organisms and the transformation and flux of energy and matter.
Menurut Ernst Haeckel (1866), Peneliti asal Jerman, bahwa pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan komprehensif tentang hubungan organisme terhadap lingkungan.
The comprehensive science of the relationship of the organism to the environment
Menurut Charles Elton (1927), secara singkat  bahwa pengertian ekologi adalah sejarah alam yang bersifat ilmiah “Scientific natural history”.
Menurut E.P. Odum (1963) bahwa pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi alam “The study of the structure and function of nature”.
Tahun 1972, Menurut C. J. Krebs, pengertian ekologi adalah ilmu pengetahuan tentang interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan organisme.

C. Perbedaan Antara Ilmu Lingkungan Dan Ekologi
Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh. Timbulnya kesadaran lingkungan sudah dimulai sejak lama, contohnya Plato pada 4 abad Sebelum Masehi telah mengamati kerusakan alam akibat perilaku manusia. Pada zaman modern, terbitnya buku Silent Spring tahun 1962 mulai menggugah kesadaran umat manusia.
Ilmu lingkungan merupakan bidang ilmu interdisipliner yang merupakan integrasi ilmu fisik dan biologi (termasuk tapi tidak dibatasi pada ekologi, fisika, kimia, biologi, ilmu tanah, geologi, ilmu atmosfer dan geografi) untuk mempelajari tentang lingkungan dan solusi dari masalah-masalah lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan yang terintegrasi, kuantitatif, dan interdisipliner untuk mempelajari sistem lingkungan (Anonim, 2011).
Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup. Menurut Soerjani, dkk (2006), ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi dengan kosmologi (tatanan alam) yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan murni. Hakikat ilmu pengetahuan pada dasarnya berkembang untuk mendasari, mewarnai serta sebagai pedoman kearifan sikap dan perilaku manusia.
Ekologi adalah studi ilmiah tentang distribusi kelimpahan hidup dan interaksi antara organisme dan lingkungan alami mereka sedangkan ilmu lingkungan adalah filosofi dan gerakan sosial yang luas berpusat pada kepedulian terhadap konservasi dan perbaikan lingkungan.
Ekologi dan ilmu lingkungan merupakan disiplin ilmu terkait erat, dan berhubungan dengan prinsip-prinsip yang satu dengan yang lain dan hal ini merupakan sesuatu yang penting untuk sepenuhnya memahami satu dengan yang lain. Perbedaan utama antara ekologi dan ilmu lingkungan yaitu ilmu lingkungan merupakan bidang yang lebih menyeluruh yang menggabungkan banyak unsur ilmu bumi dan kehidupan untuk memahami berbagai proses alam. Ekologi, di sisi lain, biasanya lebih difokuskan pada bagaimana organisme berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan sekitarnya mereka. Kedua ilmu memberikan informasi yang sangat penting tentang alam dan apa yang dapat dilakukan untuk lebih melindungi planet dan melestarikan sumber daya.
Sebuah perbedaan penting antara ekologi dan ilmu lingkungan adalah tujuan dari penelitian dalam disiplin ilmu masing-masing. Tidak seperti ilmuwan  bidang lingkungan, ahli ekologi cenderung fokus penelitian (kajian) mereka pada populasi yang sangat spesifik dari makhluk hidup, seperti jenis tertentu dari rumput atau kelompok ikan. Ahli ekologi berusaha untuk memahami bagaimana populasi berinteraksi, bereproduksi, dan berkembang dalam suatu ekosistem. Para ahli ekologi lebih berkonsentrasi terutama pada faktor-faktor langsung seperti penyediaan makanan, peristiwa makan memakan, dan seleksi seksual dalam suatu kelompok melalui pengamatan yang cermat dan penelitian sejarah. Ekologi menjelaskan perkembangan dan adaptasi evolusioner yang mempengaruhi suatu spesies.
Ahli lingkungan melakukan penelitian laboratorium dan lapangan untuk belajar tentang berbagai faktor yang mempengaruhi suatu daerah. Seperti ekologi, mereka juga mempelajari makhluk hidup dan perilaku mereka secara rinci. Selain itu, para ahli lingkungan mempertimbangkan dampak iklim, proses geologi, perubahan suhu, dan siklus air ketika menyelidiki ekosistem. Sebagai contoh, seorang ahli lingkungan mungkin melakukan penelitian tentang dampak dari musim kering terutama pertumbuhan spesies tanaman yang berbeda di suatu daerah. Ilmuwan kemudian dapat mencoba untuk mengidentifikasi dampak negative yang dihasilkan pada hewan herbivora di wilayah tersebut.
Memahami baik ekologi dan ilmu lingkungan sangat penting dalam merumuskan hukum dan kebijakan tentang konservasi. Ketika pihak pemerintah dan industri menetapkan standar baru, mereka biasanya berkonsultasi profesional dengan latar belakang di bidang ekologi dan ilmu lingkungan untuk memberikan pertimbangan. Ahli Lingkungan akan melakukan untuk menganalisis tingkat pencemaran dan faktor risiko lain di dekat sebuah pabrik industri sedangkan ahli ekologi diperlukan untuk menentukan kesejahteraan populasi tertentu dan menyarankan cara-cara untuk melindungi spesies yang terancam punah.

D. Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
Pengenalan beberapa asas Pengetahuan Lingkungan
ASAS 1
Semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain,tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan, atau diciptakan.
ASAS 2
Tidak ada sistem perubahan energi yang betul-betul efisien.
Hukum Termodinamika Kedua
Semua sistem biologi kurang efisien (hanya sebagian energi dipindahkan & digunakan oleh organisme, populasi, ekosistem lain) Kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yg tidak balik+berradiasi ke angkasa.
ASAS 3
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumber daya alam.
Sumber alam :
Segala sesuatu yg diperlukan oleh organisme hidup, populasi, ekosistem yg pengadaannya hingga ke tingkat yg optimum, akan meningkatkan pengubahan energi.
Materi : hutan, laut, tambang.
Energi : gas bumi, air, minyak bumi, matahari.
Ruang : membantu/menghambat proses kawin.
Waktu : migrasi ke tempat kondusif, mengejar teknologi moderen negara berkembang.
ASAS 4
Kalau pengadaan semua kategori sumber daya alam sudah mencapai optimum, pengaruh kenaikan berikutnya justru akan menurunkan pertumbuhan suatu populasi organisme. kenaikan yang melampaui batas maksimum, bahkan akan menimbulkan kesan merusuk atau meracuni.
ASAS 5
Ada dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tidak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
Masalah : masih tradisional vs modern.
ASAS 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya,cenderung berhasil mengalahkan saingannya itu.
Berdasar pada teori Darwin & Wallace Organisme yang adaptif yang akan menang persaingan Suatu spesies/komunitas dapat bertahan dalam lingkungan tertentu, yaitu dalam keseimbangan alam secara keseluruhan,mempunyai daya biak tinggi.
ASAS 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang “mudah diramal”.
“Mudah diramal” : Ada keteraturan yang pasti pola faktor lingkungan dalam kurun waktu lama.
ASAS 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
Nicia : keadaan lingkungan yg khas.
Setiap spesies mempunyai nicia tertentu, sehingga spesies tsb dapat hidup berdampingan dg spesies lainĂ  lingkungan ditempati jumlah spesies banyak.
Spesies makan yang sama+toleran terhadap lingkungan lingkungan ditempati jumlah spesies sedikit.
ASAS 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya.
Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
Efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi itu.
ASAS 10
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
ASAS 11
Sistem yang sudah mantap(dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum mantap(belum dewasa).
Hama tikus,serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian di lahan transmigran.
Orang desa bermigrasi ke kota.
Hubungan negara maju-berkembang, menguntungkan negara maju.
ASAS 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan.
Reaksi terhadap perubahan lingkungan : populasi dalam lingkungan belum mantap lebih kecil dari pada lingkungan sudah mantap.
Kalau terjadi perubahan drastis lingkungan,ekosistem sudah mantap lebih terancam,karena genetik populasi kaku terhadap perubahan.
ASAS 13
Lingkungan yg secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yg mantap(dewasa),yg kemudian dapat menggalakkan kemantapan populas.
Dalam ekosistem mantapnya aliran energi yang masuk meningkat.
Bila terjadi masalah pada satu jalur, jalur lain akan mengambil alih/berperan.
ASAS 14
Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi bergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
PENUTUP
·         Kesimpulan
Perbedaan antara ilmu lingkungan dan ekologi sedikit kabur atau tidak memiliki batasan yang nyata. Namun, berdasarkan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa. Ekologi menjelaskan perkembangan dan adaptasi evolusioner yang mempengaruhi suatu spesies sedangkan ahli lingkungan melakukan penelitian laboratorium dan lapangan untuk belajar tentang berbagai faktor yang mempengaruhi suatu daerah atau wilayah.
·         Saran
Penulis mengajak pembaca agar memahami isi dari makalah ini dan mengajak untuk menambahkan isi dari pada makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

1.       Andrian. “Asas Asas Lingkungan”. April 2015.                               
2.      “Asas Asas Pengetahuan Lingkungan”. Maret 2011.
3.      Ayu. “Ekologi Dan Ilmu Lingkungan”. 26 Maret 2015.
4.      Friani. “Perbedaan Ekologi Dan ilmu Lingkungan”. Oktober 2012.
5.       Intan. “Ekologi Dan Ilmu Lingkungan”. 12 Maret 2015.
6.      Madya,dkk. “Maklah Ekoogi Dan Pengetahuan”. Maret 2012.
7.      “Pengertian Dan Definisi Dari Ekologi”. Desember 2014.
8.      Rio. “Ekologi Dilautan” . mei 2012.
9.      Rizal. “Mengenal Ekologi Tumbuhan”. Febuari 2013.


Monday, August 1

Perawatan dan pemeliharaan motor

Daftar sparepart motor yang harus diganti berdasarkan jarak dan waktu
1.Busi setiap 8.000km dengan harga Rp.12400
2.saringan udara setiap 16.000km dengan harga Rp.45000
3.oli setiap 10.000km dengan harga Rp.40000
4.ban setiap 20.000km dengan harga 150000-25000
5.accu setiap 2,5tahun dengan harga 200000-300000
6. V-belt setiap 24000km dengan harga Rp.120000
7.gear set setiap 1,5tahun dengan harga 150000-200000
8. Kampas rem setiap 1,5tahun dengan harga Rp.50.000

Jakarta dan Tangerang daftar service :
Harga yang tertera di bawah ini adalah harga MINIMAL yang diberikan oleh Main Dealer Honda Jakarta & Tangerang. Harga yang ditawarkan di setiap AHASS (bengkel resmi Honda) bisa berbeda tetapi tidak akan lebih rendah dari harga dibawah ini.

No Tipe Motor Harga Servis Lengkap Harga Servis Ringan
Karburator
1 Honda CUB 100 CC Rp. 50,000 Rp. 35,000
2 Honda Supra X 125 Series / Kharisma / Kirana Rp. 60,000 Rp. 50,000
3 Honda Revo 110 / Blade 110 Rp. 55,000 Rp. 40,000
3 Honda Beat / Scoopy / Spacy / Vario Rp. 60,000 Rp. 45,000
4 Honda WIN Rp. 50,000 Rp. 35,000
5 Honda GL Pro / GL Max Rp. 55,000 Rp. 45,000
6 Honda Mega Pro / New Mega Pro Rp. 70,000 Rp. 60,000
7 Honda Tiger Rp. 100,000 Rp. 75,000
8 Honda Phantom Rp. 100,000 Rp. 75,000
9 Honda CS1 Rp. 70,000 Rp. 60,000
10 Honda NSR Rp. 130,000 Rp. 100,000
Injeksi
11 Honda Supra X 125 Series Rp. 60,000 Rp. 45,000
12 Honda New Blade 125 Rp. 60,000 Rp. 45,000
13 Honda Revo 110 Rp. 60,000 Rp. 45,000
14 Honda Beat / Scoopy / Spacy / Vario Rp. 60,000 Rp. 45,000
15 Honda Vario 150 Rp. 70,000 Rp. 55,000
16 Honda Verza / Mega Pro Rp. 75,000 Rp. 60,000
16 Honda CBR 150R / CB 150R Rp. 115,000 Rp. 90,000
16 Honda CBR 250R / PCX Rp. 140,000 Rp. 100,000
Paket Servis Lengkap

Berikut adalah pengerjaan yang akan dilakukan mekanik resmi Honda dalam Paket Servis Lengkap:

Pembersihan karburator
Penyetelan karburator
Pembersihan saringan udara
Pemeriksaan dan penggantian oli
Pembersihan busi
Penyetelan dan pelumasan rantai roda
Penyetelan rem depan dan belakang
Pemeriksaan dan penambahan air aki
Pemeriksaan lampu dan klakson
Penyetelan dan pelumasan kabel gas
Pemeriksaan dan penyetelan stang kemudi
Pengencangan mur dan baut
Pemeriksaan roda dan ban
Penyetelan klep
Penyetelan kopling
Paket Servis Ringan

Berikut adalah pengerjaan yang akan dilakukan mekanik resmi Honda dalam Paket Servis Ringan:

Pembersihan karburator
Penyetelan karburator
Pembersihan saringan udara
Pemeriksaan dan penggantian oli
Pembersihan busi
Penyetelan dan pelumasan rantai roda
Penyetelan rem depan dan belakang
Pemeriksaan dan penambahan air aki
Pemeriksaan lampu dan klakson
Paket servis ringan hanya mencover 9 poin diatas, Poin 10 – 15 hanya anda dapatkan pada paket servis lengkap.

Servis Berat

Pengerjaan servis berat mencakup penggantian spare part di dalam ruang bakar (Piston set) dan komponen-komponen di dalam ruang transmisi. Pada overhaul proses pengerjaan dilakukan proses turun mesin.

Harga servis berat bervariasi dari tingkat kerusakan hingga waktu servis yang diperlukan.

Paket Ganti Oli Plus

Paket ini akan dikerjakan secara gratis kepada konsumen yang membeli oli di bengkel resmi motor Honda

Berikut adalah pengerjaan yang akan dilakukan:

Penggantian oli mesin
Penyetelan dan pelumasan rantai roda
Penyetelan rem depan dan belakang
Pemeriksaan lampu dan klakson
Pemeriksaan angin ban

#Untuk Daerah selain itu kisaran harga bisa lebih mahal
Contoh bekasi kalimalang jln.kh.nor.ali.kalimalang.samping.bsk
Harga service beat karbu mencapai 85000

googe ads